Kau cabik-cabik perutku
Kau orak-arik ususku
Kau rusak saluran pencernaanku
Kau lucuti bulir keringatku
Tapi aku senang
Bahagia bisa berkenalan denganmu
Bahagia bisa menyapamu
Walaupun kau sering menyakitiku
Tapi mengapa aku masih mempercayaimu?
Wahai... Cabe rawit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar