The Hairy Ape (1922)
adalah sebuah drama symbolism yang ditulis oleh Eugene O’Neil. Dia menuliskan
drama ini untuk meggambarkan dehumanizing effects of industrialization pada
kaum buruh. Hal ini terjadi karena adanya krisis ekonomi sekitar bulan
September tahun 1920 yang kemudian dikenal dengan sebutan “Black September”.
Drama ini terdiri dari 8
scene yang berkisah tentang seorang pria yang bernama Yank, ia adalah seorang
pekerja mesin pada sebuah kapal besar. Pekerjaannya adalah menyekop batu bara dan
memasukannya pada mesin agar kapal bisa terus berjalan. Ia dikucilkan dari
kelompok sosialnya karena saking modernnya kehidupan pada zaman tersebut yang
membuat adanya pemisahan kelas social dalam masyarakat. Ia bekerja di bawah
kapal yang sangat gelap dan dikurung seperti layaknya seekor gorilla yang ada
di kebun binatang. Wajahnya kusut, dekil, dan kusam karena terlalu sering
berhadapan dengan batu bara di ruangan mesin tersebut. Pada suatu hari dia
bertemu dengan putri pemilik kapal bernama Mildred Douglas yang memakai dress
berwarna putih. Seketika itu dia mulai merasakan perbedaan dari kehidupan yang
biasanya dilakukan sehari hari yang hanya melihat benda serba hitam namun saat
melihat Mildred memakai dress berwarna putih ia mulai berusaha bertemu dengan
orang banyak dan berkomunikasi dengan orang lain, bahkan dia memutuskan untuk
pergi ke kota Manhattan. Tetapi ketika dia berada di kota, dia tidak dapat
bertahan hidup dan memutuskan untuk pergi ke sebuah kebun binatang di kota
Manhattan. Di kebun binatang dia mencari seekor gorilla yang dikurung dalam
kandangnya dan memilih mati di pelukan gorilla tersebut. Tema: The difficulty of accepting reality; the impossibility
of true escape
Symbolism yang ada dalam
cerita ini adalah the ship (transatlantic liner), the steel, dan the white
dress.
·
The ship (transatlantic liner)
Kapal disini tidak hanya sebagai sebuah alat untuk berlayar
saja, tapi juga merupakan sebuah simbol dari luasnya batasan antara dunia
pekerja dengan dunia penumpang kapal. Para penonton akan mengalami dua kelas
social yang berbeda, yakni kelas social bawah dan kelas social atas, antara
Yank dan Mildred Douglas, yang mencerminkan sosok pekerja dan sosok priyayi.
Yank dan para pekerja lainnya bekerja sambil memegang sebuah sekop panas untuk
menyekop batu bara dan memasukannya ke dalam mesin kapal. Di tempat Yank
bekerja hanya tergantung sebuah lampu pijar untuk menyinari ruangan bawah kapal
yang sesak dipenuhi asap dari pembakaran batu bara yang membuat ruangan bawah
kapal menjadi semakin gelap gulita. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan
di atas kapal, Mildred dan para penumpang kapal lainnya bisa dengan jelas
melihat indahnya hamparan air laut yang indah disertai cahaya matahari yang
menyinari atas kapal ditemani hembusan angin laut yang membuat suasana semakin
damai.
·
The steel
Baja menjadi simbol pengekangan dan pengucilan terhadap kaum
buruh. Hal ini bisa dilihat dari tempat bekerja si Yank. Ia bekerja di bawah
kapal yang dikelilingi oleh baja baja yang terlihat seperti sebuah kurungan
atau bui. Paddy, seorang teman Yank, dia mengemukakan bahwa orang orang yang
menyekop batu bara di bawah kapal dibatasi oleh sebuah pagar pembatas terbuat
dari baja tanpa pemandangan pulau ataupun laut, bahkan mereka diibaratkan
seperti seekor monyet yang ada di kebun binatang yang dikurung dalam kanding
dan dicaci maki. Ketika di kurung, Yank menyatakan bahwa dia terperangkap dan
terkurung dari identitas socialnya di masyarakat. Peter Clark dan James Roberts
menyatakan:
“At this point Yank has come to understand the nature
of his own delusion, that far from being the force behind the steel, he is the
victim of steel. Having been robbed of his humanity, his pride in his work, and
reduced, literally, to the status of a domesticated ape, Yank reacts bitterly
against the very steel with which he had previously declared his kinship: ‗her
old man made ‗dis cage! Cages, locks, bolts, bars – dat‘s what it means! –
holdin‘ me down wit him at the top!” (54)
·
Mildred’s
white dress
Melambangkan
sebuah kehidupan yang baru bagi si Yank. Kehidupan Yank di bawah kapal yang
gelap gulita membuat suasana menjadi serba berwarna hitam. Ketika Yank bertemu
dengan Mildred, dia merasakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Dengan
kehadiran Mildred, Yank berani berkomunikasi dengan orang lain dan memutuskan
untuk pergi ke kota Manhattan untuk menemukan sesuatu yang berbeda yang belum
pernah dia lihat sebelumnya. Namun, saat berada di kota dia tidak mampu
bertahan dan akhirnya pergi ke kebun binatang untuk menemui seekor gorilla dan
memilih mati di pelukan gorilla.